Lobi Hotel Savoy Homann (Foto: situs Hotel Savoy Homann)
BANDUNG- Hotel Savoy Homann menjadi heritage
kebanggaan Kota Bandung, Jawa Barat. Hotel yang berdiri di Kilometer
Nol Ibu Kota Jabar ini pernah menjadi tempat menginap tamu-tamu besar,
mulai dari Soekarno hingga komedian legendaris Charlie Chaplin.
Public Relations Hotel Savoy Homann Dina Novia Faisal menuturkan, kamar hotel bekas menginapnya para tokoh dunia itu hingga kini masih utuh dan bisa difungsikan.
Dina mecontohkan, Presiden Pertama RI Soekarno pernah menginap di Homann Suite di Jalan Asia Afrika, Bandung, tepatnya ketika Konferensi Asia Afrika pada 1955.
"Kamar tersebut masih difungsikan dan tentunya sudah direnovasi. Yang masih sama hanya layout-nya, furniture-nya sudah baru semua," terang Dina, melalui emailnya kepada okezone, Jumat (9/3/2012).
Selain Soekarno, tokoh dunia lainnya yang pernah menginap di hotel yang berdiri pada 1871 itu di antaranya PM India Jawaharlal Nehru hingga komedian Charlie Chaplin.
"Savoy Homann merupakan hotel terbesar dan terbaik di Asia waktu itu, maka Charlie Chaplin menginap di hotel ini," jelasnya.
Sehingga bisa dikata Savoy Homann menjadi hotel paling bersejarah di Kota Kembang. Kuatnya nilai sejarah membuat hotel ini leboh kharismatik dibantingkan hotel baru yang dibangun di era modern ini.
Dina mengakui, kekuatan historis hotel Savoy Homann membuat positif bagi perkembangan hotel hingga saat ini. Sehingga bukti-bukti sejarah tersebut berusaha dipertahankan.
Bentuk dan warna bangunan hotel yang asli hingga kini masih dipertahankan. Manajemen hotel juga sudah tradisi menyediakan Golden Book berisi tanda tangan dan comment orang-orang penting yang pernah memakai hotel.
Bukti sejarah lainnya berupa memorabilia yang berisi peralatan makan dan beberapa penghargaan hotel. Selain itu, Savoy Homann memiliki history wall, yakni dinding yang memajang foto-foto KAA 1955 dan peringatan 50 tahun KAA 2005.
"Adanya beberapa bukti sejarah itu membuat banyak wisatawan, pelajar dan mahasiswa yang ingin mengenal lebih jauh tentang hotel ini," ungkapnya.
Tidak heran jika hotel ini juga dikenal baik wisatawan mancanegara. "Sering dijadikan tempat pertemuan atau meeting penting sebagai destinasi bisnis oleh para ekspatriat," tambahnya.
Sumber : " bandung.okezone.com "
Public Relations Hotel Savoy Homann Dina Novia Faisal menuturkan, kamar hotel bekas menginapnya para tokoh dunia itu hingga kini masih utuh dan bisa difungsikan.
Dina mecontohkan, Presiden Pertama RI Soekarno pernah menginap di Homann Suite di Jalan Asia Afrika, Bandung, tepatnya ketika Konferensi Asia Afrika pada 1955.
"Kamar tersebut masih difungsikan dan tentunya sudah direnovasi. Yang masih sama hanya layout-nya, furniture-nya sudah baru semua," terang Dina, melalui emailnya kepada okezone, Jumat (9/3/2012).
Selain Soekarno, tokoh dunia lainnya yang pernah menginap di hotel yang berdiri pada 1871 itu di antaranya PM India Jawaharlal Nehru hingga komedian Charlie Chaplin.
"Savoy Homann merupakan hotel terbesar dan terbaik di Asia waktu itu, maka Charlie Chaplin menginap di hotel ini," jelasnya.
Sehingga bisa dikata Savoy Homann menjadi hotel paling bersejarah di Kota Kembang. Kuatnya nilai sejarah membuat hotel ini leboh kharismatik dibantingkan hotel baru yang dibangun di era modern ini.
Dina mengakui, kekuatan historis hotel Savoy Homann membuat positif bagi perkembangan hotel hingga saat ini. Sehingga bukti-bukti sejarah tersebut berusaha dipertahankan.
Bentuk dan warna bangunan hotel yang asli hingga kini masih dipertahankan. Manajemen hotel juga sudah tradisi menyediakan Golden Book berisi tanda tangan dan comment orang-orang penting yang pernah memakai hotel.
Bukti sejarah lainnya berupa memorabilia yang berisi peralatan makan dan beberapa penghargaan hotel. Selain itu, Savoy Homann memiliki history wall, yakni dinding yang memajang foto-foto KAA 1955 dan peringatan 50 tahun KAA 2005.
"Adanya beberapa bukti sejarah itu membuat banyak wisatawan, pelajar dan mahasiswa yang ingin mengenal lebih jauh tentang hotel ini," ungkapnya.
Tidak heran jika hotel ini juga dikenal baik wisatawan mancanegara. "Sering dijadikan tempat pertemuan atau meeting penting sebagai destinasi bisnis oleh para ekspatriat," tambahnya.
Sumber : " bandung.okezone.com "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar